Batu Demi Batu
Ada dinding tak terlihat di dalamku, terlalu dalam `tuk kaulihat dengan matamu. Dinding yang mengurung hatiku dari segala sisi, membantuku menyimpan berbagai emosi. Kau tak mungkin masuk, aku pun tak mungkin keluar. Kau bertanya-tanya, ada apa sebenarnya. Dinding yang kubangun tidak terlihat, berasal dari perasaan tidak aman di hati. Setiap kali hatiku yang rapuh terluka, bekas-bekasnya bertumbuh semakin parah. Maka batu demi batu, aku pun membangun dinding kaku, dinding tebal yang tak mungkin lagi jatuh. Penyebabnya bukanlah dirimu, teruslah mencoba menembus maju. Ingin sekali aku menunjukkan diri, kasih sayangmu akan sangat berarti. Sedikit demi sedikit, tetaklah dindingku ini, sampai batu-batunya berjatuhan sendiri. Prosesnya akan lamban, itu aku tahu, memang tak mudah `tuk membiarkan berlalu, segala sakit hati dan kegagalan yang bertumpuk, di dalam hati dari tahun-tahun pedih. Aku takut membiarkanmu masuk. Kuyakin aku `kan kembali terpuruk. Sudah kuco...