Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019
“Wahai tuan putri, jangan tunjukkan wajah pucat pasi mu kepada dunia, karena dunia tidak peduli dengan apa yang engkau hadapi sekarang” Tersesat? Cari jalan keluar, jangan diam, jangan panik. Sekarang hanya ada dirimu, pikiranmu dan hatimu. Jikalau engkau melihat keberadaanmu di tengah hutan yang gelap dan kosong, maka begitu pula isi hatimu, gelap dan kosong. Tetapi, jika engkau mempercayai bahkan dapat melihat bahwa ada secercah cahaya di ujung sana, maka engkau masih punya harapan, untuk dapat keluar dari hutan ini.
"tuan putri, apa yang engkau lakukan di tengah hutan ini?" suara itu menelisik, mengejutkanku. rupanya, ia seekor semut. ia berjalan sendiri, tanpa ada yang menemaninya. sepertinya, ia juga enggan untuk memasuki hutan ini. "aku telah kehilangan arah, sepertinya aku berjalan tanpa memikirkan apapun, sehingga aku tersesat, aku masuk ke dalam hutan ini, tanpa sepengetahuanku." "pikiran apa yang mengganggumu, sampai kau tidak menyadari kemana hendak kakimu melangkah?" "mengapa engkau mengikuti pikiranmu, padahal hatimu pun sudah berulang kali mengingatmu untuk tidak mempercayai pikiranmu sendiri?" "salahmu sendiri tuan putri, kau terlalu mengandalkan pikiranmu" "sekarang, kemana hendak engkau melangkah? sedangkan aku, sudah berulang kali berusaha untuk keluar dari hutan ini, tetapi aku tetap berulang kali kembali ke tempat yang sama" "hutan ini, aku tidak tau dimana itu berawal dan dimana itu berujung, karena
sepertinya aku tersesat, aku memasuki hutan yang salah. aku tidak pernah mengenal hutan ini. disini terlalu gelap, disini terlalu sepi. terlalu dingin, ku tak sanggup sendiri. tetap, langkah kakiku berjalan menyusuri hutan asing itu. tidak ada apapun disini. bahkan serangga pun enggan untuk berkembang biak di hutan ini. tetapi mengapa aku tetap berjalan menyusuri hutan ini? mengapa aku tidak takut berjalan sendiri di tengah kesunyian ini?